Tekanan Darah
Tekanan darah (blood pressure) adalah tenaga yang diupayakan
oleh darah untuk melewati setiap unit atau daerah dari dinding pembuluh darah.
Faktor yang mempengaruhi tekanan darah adalah: curah jantung, tahanan pembuluh
darah perifer, aliran, dan volume darah.
Bila seseorang mangatakan tekanan darahnya adalah 100 mmHg
maka tenaga yang dikeluarkan oleh darah dapat mendorong merkuri pada tabung
setinggi 50 mm.
Aliran Darah
Aliran darah pada orang dewasa saat istirahat adalah 5
L/menit, ayang disebut sebagai curah jantung (cardiac output). Aliran darah
melalui pembuluh darah dipengaruhi oleh dua faktor:
Perbedaan Tekanan
( DP: P1-P2), merupakan penyebab terdorongnya darah melalui pembuluh.
Hambatan terhadap
aliran darah sepanjang pembuluh, disebut juga sebagai ”vascular resistance”
atau tahanan pembuluh.
Beda tekanan antara dua ujung pembuluh darah menyebabkan
darah mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah,
sedangkan resistensi / tahanan menghambat aliran darah.
Rumus: Q
: DP R
Q : aliran
DP : perbedaan
tekanan
R : resistensi
Resistensi
Resistensi/tahanan adalah hambatan terhadap aliran darah
terhadap suatu pembuluh yang tidak dapat diukur secara langsung. Resistensi
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu: diameter pembuluh darah (terutama arteriol)
dan viskositas (kekentalan) darah. Peningkatan diameter pembuluh darah
(vasodilatasi) akan menurunkan tahanan, sedangkan penurunan diameter pembuluh
darah (vasokontriksi) dapat meningkatkan resistensi. Viskositas sebagaian besar
dipengaruhi oleh kadar hematokrit (ht), yaiu prosentase volume darah yang
ditempati oleh sel darah merah. Semakin tinggi viskositas darah, maka semakin
meningkat pula resistensi pembuluh darah.
SIKLUS JANTUNG
Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristiwa listrik
dan mekanik yang saling terkait. Rangsang listrik dihasilkan dari beda
potensial ion antar sel yang selanjutnya akan merangsang otot untuk
berkontraksi dan relaksasi. Kelistrikan jantung merupakan hasil dari aktivitas
ion-ion yang melewati membran sel jantung. Aktivitas ion tersebut disebut
sebagai potensial aksi. Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase depolarisasi
dan repolarisasi:
Depolarisasi
Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot.
Respon mekanik dari fase depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.
Repolarisasi
Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik
depolarisasi otot jantung adalah diastolik.
Fase Siklus Jantung
Mid Diastole
Merupakan fase pengisian lambat ventrikel dimana atrium dan
ventrikel dalam keadaan istirahat. Darah mengalir secara pasif dari atrium ke
ventrikel melalui katup atrioventrikuler, pada saat ini katup semilunaris
tertutup dan terdengar sebagai bunyi jantung kedua.
Diastole Lanjut
Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium berhenti pada
nodus atrioventrikuler (nodus AV). Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30%
pada isi ventrikel.
Sistole Awal
Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju miokardium
ventrikel. Ventrikel berkontraksi menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih
tinggi dari tekanan atrium sehingga menyebabkan katup atrioventrikuler menutup
yang terdengar sebagai bunyi jantung satu. Dalam keadaan ini tekanan dalam
aorta dan arteri pulmo tetap lebih besar, sehingga katup semilunar tetap
tertutup. Kontraksi ventrikel ini disebut sebagai kontraksi isovolumetrik.
Sistole Lanjut
Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan pembuluh darah
sehingga menyebabkan katup semilunaris membuka. Setelah katup semilunar terbuka,
terjadi ejeksi isi ventrikel kedalam sirkulasi pulmoner dan sistemik.
Diastole Awal
Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel sehingga
ventrikel menjadi relaksasi. Tekanan ventrikel turun melebihi tekanan atrium
sehingga katum AV membuka. Dengan terbukanya katup AV maka ventrikel akan
terisi dengan cepat, 70%-80% pengisian ventrikel terjadi dalam fase ini
FAKTOR PENENTU KERJA
JANTUNG
Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi oleh 4 faktor
utama yang saling terkait dalam menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan
curah jantung (cardiac output) yaitu:
Beban awal (pre
load)
Kontraktilitas
Beban akhir (after
load)
Frekuensi jantung
Curah Jantung
Curah jantung merupakan faktor utama yang harus
diperhitungkan dalam sirkulasi, karena curah jantung mempunyai peranan penting
dalam transportasi darah yang memasok berbagai nutrisi. Curah jantung adalah
jumlah darah yang dipompakan oleh ventrikel selama satu menit. Nilai normal
pada orang dewasa adalah 5 L/mnt.
Isi Sekuncup (curah
sekuncup)
Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang dipompakan keluar
dari masing-masing venrikel setiap jantung berdenyut. Isi sekuncup tergantung
dari tiga variabel: beban awal, kontraktilitas, dan beban akhir.
Beban Awal
Beban awal adalah derajat peregangan serabut miokardium pada
akhir pengisian ventrikel. Hal ini sesuai dengan Hukum Starling: peregangan
serabut miokardium selama diastole melalui peningkatan volume akhir diastole
akan meningkatkan kekuatan kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet
yang diregangkan maksimal akan menambah kekuatan jepretan saat dilepaskan.
Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan ventrikel
meregang maksimal saat diastolik sebelum berkontraksi/sistolik.
Faktor penentu beban awal:
Insufisiensi
mitral menurunkan beban awal
Stensosis mitral
menurunkan beban awal
Volume sirkualsi,
peningkatan volume sirkulasi meningkatkan beban awal. Sedangkan penurunan
volume sirkulasi menurunkan beban awal.
Obat-obatan, obat
vasokonstriktor meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-obat vasodilator
menurunkan beban awal.
Beban Akhir
Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding ventrikel untuk
dapat memompakan darah saat sistolik. Beban akhir menggambarkan besarnya
tahanan yang menghambat pengosongan ventrikel. Beban akhir juga dapat diartikan
sebagai suatu beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup semilunar aorta,
dan mendorong darah selama kontrakis/sistolik.
Beban akhir dipengaruhi:
Stenosis aorta
meningkatkan beban akhir
Vasokontriksi
perifer meningkatkan beban akhir
Hipertensi
meningkatkan beban akhir
Polisitemia
meningkatkan beban akhir
Obat-oabatan,
vasodilator menurunkan beban akhir, sedangkan vasokonstriktor meningkatkan
beban akhir.
Peningkatan secara drastis beban akhir akan meningkatkan
kerja ventrikel, menambah kebutuhan oksigen dan dapat berakibat kegagalan
ventrikel.
Kontraktilitas
Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot jantung untuk
menguncup dan mengembang. Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari
interaksi protein otot aktin-miosin yang diaktifkan oleh kalsium. Peningkatan
kontraktilitas otot jantung memperbesar curah sekuncup dengan cara menambah
kemampuan ventrikel untuk mengosongkan isinya selama sistolik.
HUKUM FRANK STARLING
Makin besar isi
jantung sewaktu diastol, semakin besar jumlah darah yang dipompakan ke aorta.
dalam batas-batas
fisiologis, jantung memompakan ke seluruh tubuh darah yang kembali ke jantung
tanpa menyebabkan penumpukan di vena.
jantung dapat
memompakan jumlah darah yang sedikit ataupun jumlah darah yang besar bergantung
pada jumlah darah yang mengalir kembali dari vena.
REGULASI TEKANAN
DARAH
Sistem Saraf
Sistem saraf mengontrol tekanan darah dengan mempengaruhi
tahanan pembuluh darah perifer. Dua mekanisme yang dilakukan adalah
mempengaruhi distribusi darah dan mempengaruhi diameter pembuluh darah. Umumnya
kontrol sistem saraf terhadap tekanan darah melibatkan: baroreseptor dan
serabut2 aferennya, pusat vasomotor dimedula oblongata serta serabut-serabut vasomotor
dan otot polos pembuluh darah. Kemoreseptor dan pusat kontrol tertinggi diotak
juga mempengaruhi mekanisme kontrol saraf.
Pusat Vasomotor mempengaruhi diameter pembuluh darah dengan
mengeluarkan epinefrin sebagai vasokonstriktor kuat, dan asetilkolin sebagai
vasodilator.
Baroresptor, berlokasi pada sinus karotikus dan arkus aorta.
Baroresptor dipengaruhi oleh perubahan tekanan darah pembuluh arteri.
Kemoresptor, berlokasi pada badan karotis dan arkus aorta.
Kemoreseptor dipengaruhi oleh kandungan O2, CO2, atau PH
darah.
Kontrol Kimia
Selain CO2 dan O2, sejumlah kimia
darah juga membantu regulasi tekanan darah melalui refleks kemoreseptor yang
akan dibawa ke pusat vasomotor.
Hormon yang mempengaruhi: epinefrin dan norepinefrin,
Natriuretik Atrial, ADH, angiotensin II, NO, dan alkohol.